Tangerang – PSN (proyek strategis nasional) Tangerang Utara adalah hutan Mangrove tanah negara dari Tanjung Pasir sampai dengan Tanjung Kait, bukan tanah milik warga. Pemerintah perlu memberikan kondisi yg menarik Investor sehingga menghasilkan lapangan kerja dan menghidupkan ekonomi rakyat.
Penggarap proyek PSN kata Kadis Tata ruang Tangerang itu belum ditetapkan; menunggu Peraturan Pemerintah
Menurut saya; sangat sulit ada investor yang mau membangun IKN kalau tidak ada timbal balik apapun dari Pemerintah. Take and give wajar dalam dunia bisnis.
Bisa jadi Aguan mau masuk IKN karena dijanjikan akan dapet proyek garap Tropical Coast line Tangerang Utara yg sudah ditetapkan sebagai PSN. Kalau proyek ini batal, semua rugi.
Aguan tak dapat apa-apa, pemerintah tidak jadi bisa gerakkan ekonomi dan membangun tanah hutan mangrove yg tak terpakai utk kesejahteraan rakyat. Rakyat lokal pasti gigit jari karena ada potensi yg lenyap karena investor tidak ada yang mau masuk.
Tentang tanah warga yg dibeli PT Agung Sedayu itu biasa aja, semua pengembang menabung tanah untuk proyek masa depan. Kalau mau menuduh Aguan maupun Jokowi dizolimi warga pemilik tanah, ya buktikan saja berapa banyak yg dirugikan ? Yang merasa diuntungkan banyak juga tuh; Said didu dan massa nya diusir warga lokal. Check aja yang demo itu KTP nya pantai utara Tangerang dan punya surat girik /SHM gak ? Yang saya dengar dari teman yang ngerti tanah di situ, justru tanah tak bertuan sangat banyak di pantai utara Tangerang di sisi utara Jalan pantura itu digarap warga petani dll dan penggarap ini diberi uang pindah oleh Aguan.
Definisi menjajah dan kenyataan yg terjadi bagimana? Kalau warga di situ sukarela menjual tanahnya tanpa paksaan, apa bisa disebut menjajah ? Tetangga gudang cikupa saya (tokoh masyarakat lokal) termasuk yg beberapa tanahnya sepanjang Tol BSD balaraja sd Tanjung Kait terkena gusur. Justru sangat berharap semua tanah nya dikasih ganti rugi oleh Pemerintah. Sudah deal harga dan pertemuan berkali-kali.
Makanya dari itu; dibuktikan saja berapa banyak yg dirugikan dan bgmna modusnya. Berita dan narasi perlu di check dari beberapa pihak.
Kalau cuma dengarkan satu dua pihak saja, bisa jadi kita jadi korban penggiringan opini dan narasi orang-orangnya yang cari untung dengan menggoreng dan provokasi warga yang dalam beberapa kasus ternyata bukan warga lokal dan bukan pemilik tanah.
Eksplorasi konten lain dari gozabak.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.