Minimnya Tindakan Pengendalian Banjir Pihak Terkait, Rendam Puluhan Rumah Warga

Minimnya Tindakan Pengendalian Banjir Pihak Terkait, Rendam Puluhan Rumah Warga

Tanjabtim – Curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten tanjung Jabung Timur, provinsi Jambi  mengakibatkan setiap aliran sungai meluap dan menggenangi ratusan rumah warga dan fasilitas umum lainnya.

Banjir ini berdampak pada hampir semua kecamatan di kabupaten tanjung Jabung Timur, Senin (20/1/2025).

Dari puluhan desa/kelurahan yang ada di tanjung Jabung Timur, salah satunya jalan Hamdani, kelurahan Rano, kecamatan muara Sabak barat (tepatnya sering disebut Simpang Garuda) mengalami peningkatan volume air signifikan.

Aliran banjir tampak bersumber dari hutan kota tanjung Jabung Timur,  dengan tinggi debit air sekitar 50 cm, mengaliri jalan petro China lintas sabak- geragai, hampir sepanjang 150 meteran badan jalan tergenang, yang kemudian berdampak langsung terhadap rumah warga setempat dan aktivitas lalu lintas.

Warga yang merasakan langsung dampak akibat banjir, salah satunya; sekretaris DPD Partai Gerindra (danton) mengeluhkan; Kurang tanggap nya pihak-pihak terkait, termasuk pihak Petrochina dengan wilayah kerja yang bersentuhan langsung dengan tanggung jawab moral terhadap lingkungan maupun kepentingan umum akibat dampak banjir tersebut.

Danton mengatakan; sekiranya drainase yang ada berfungsi dengan baik, kemungkinan besar tidak akan ada banjir,, walaupun Curah hujan tinggi, karena dalam puluhan tahun kebelakang, baru sekarang pernah terjadi volume air setinggi ini, sampai kedalam rumah.

Menurutnya salah satu pemicu banjir ini adalah; Pengelolaan saluran air yang tidak tertata dengan baik, sehingga drenase yang ada, tidak mampu menampung debit air, maka seyogianya perusahaan Petro China berperan penting dalam penataan serta menjaga stabilitas lingkungan, walaupun mengkin dapat disebut faktor efek alam, karena banjir seperti ini masih batas normal lah; bukan suatu bencana yang tidak terkendali.!?; sebutnya

Kondisi Drenase Semak & Dipadati Lumpur

Kepala dinas lingkungan hidup juga menanggapi fenomena yang terjadi dengan menyebut; sebelum terjadi banjir, pihaknya sudah melakukan kegiatan cuci paret di lokasi tersebut; sebagai upaya antisipasi banjir yang bertujuan tanaman yang ada di hutan kota tidak terendam, karena dianggap dapat menggangu pertumbuhan vegetatif tanaman itu sendiri.

Tambahnya; Yang perlu dipahami lagi, bahwa kegiatan cuci paret itu, bukan Proyek yang menggunakan jasa pihak ketiga.

Semua operasional dinas langsung, mulai dari Alat tipe Excavator mini, Operator (karyawan), Minyak, dari kantor;. pungkasnya

 

 

 

 

 

 

 


Eksplorasi konten lain dari gozabak.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *