Debat Kusir Caka KONI Vs TPP yang Berujung Minta Pengecualian

Debat Kusir Caka KONI Vs TPP yang Berujung Minta Pengecualian

Tanjabtim – Penjaringan dan Penyaringan ketum KONI tanjung Jabung Timur berlangsung diwarnai dengan dinamika proses demokrasi yang tidak biasa nya terjadi dalam penjaringan calon ketua KONI sebelumnya.

Pada tanggal 7/03/2025 bertepatan di aula Dinas pemuda dan olahraga tanjung Jabung Timur, Tim penjaringan menerima  3 orang  sekaligus, sebagai peserta bakal calon ketua KONI, dalam tahap pengambilan formulir pendaftaran calon.

Diantaranya; Erna dan Erwin Saputra serta Syafrial yang di wakili salah seorang anggota polri (Sinaga).

Namun diantara 3 peserta calon ketua tersebut, yang paling menyorot perhatian terarah kepada Erna yang notabenenya mantan anggota DPRD Tanjabtim.

Uniknya Erna terlihat didampingi Bersama 3 orang anggota DPRD, sekaligus aktif dalam badan kehormatan DPRD Tanjabtim, walaupun begitu Erna tidak mau mengaku dirinya didampingi anggota DPRD yang dimaksud.

Disela-sela pengambilan formulir pendaftaran calon Ketum KONI oleh peserta “Erna” ini pun sempat di bumbui perdebatan tentang aturan pendaftaran yang diberlakukan Tim penjaringan penyaringan Caka KONI berlangsung.

Dalam perdebatan Erna memprotes keberadaan calon lain “inisial R” yang sampai terkesan dalam argumentasi nya di benturkan pada kalimat “sesama Tim pemenangan Dilla sebagai calon bupati waktu lalu”.

Yang paling menggelengkan, pada inti tujuan perdebatan Yang terjadi terkesan Erna meminta; pengecualian terhadap dirinya.

Stedmen perdebatan Erna pun di foll up Guntur (anggota DPRD) yang sempat menyampaikan sarannya; bila memang TPP berdiri dalam aturan jangan berikan celah bagi calon yang tidak memenuhi syarat secara aturan.

Namun jika ada kelonggaran secara aturan berlakukan kelonggaran itu kepada setiap peserta calon tanpa membeda-bedakan.

Namun disudut pandang yang berbeda Guntur juga menyoroti kinerja Kepengurusan KONI, yang dianggap tidak berbuat dalam peningkatan kualitas olahraga kabupaten tanjung Jabung Timur.

Bila kepengurusan selanjutnya tidak berbuat akan kita pangkas anggaran nya “anggota BANGGAR semua yang datang ni”.; singkatnya

Alam Bakri (anggota DPRD) juga mengatakan; dirinya merasa malu melihat kondisi cabang olahraga, terlebih sepakbola tanjung Jabung Timur.

Untuk menanggapi debat kusir yang berlangsung Ketua TPP (Indris) terlihat kewalahan mempertahankan argumentasi nya, bahwa persyaratan calon yang tercantum adalah hasil musyawarah yang mengacu pada Permenpora no 14 tahun 2024 dan ADRT KONI tahun 2020.

Indris juga menegaskan; Pihaknya tidak dapat di intervensi Pihak manapun “Termasuk Bupati” dalam proses tahapan Penjaringan sampai pendaftaran calon, sampai selesai.

Namun sepintas terlihat Tim penjaringan dan penyaringan secara psikologis terkesan tertekan, seraya mengalah dengan mengatakan, akan mempertimbangkan dan memusyawarahkan permintaan pengecualian yang dimaksud.

Dalam satu ruangan dan waktu yang sama dengan semangat salah satu peserta muda.

(Erwin) mengatakan; bahwa pengambilan formulir pendaftaran ini sebagai bentuk keseriusan dirinya maju sebagai calon ketua Koni.

“Ini bentuk keseriusan kami untuk ikut berkontestasi pada pemilihan Koni periode 2025-2029”.

Lanjut Erwin, dirinya bertekad akan membawa Koni menjadi organisasi yang profesional dan mandiri.

“Jika diberi kepercayaan untuk memimpin Koni pada periode kedepan kami bertekad akan menjadikan Koni menjadi organisasi yang profesional dan mandiri,” terang Erwin.

 

 


Eksplorasi konten lain dari gozabak.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *